Arsip Tag: keramik KW2

Bahan Material Lantai (Bagian Pertama: Keramik)

Keramik

Keramik adalah ubin lantai yang terbuat dari tanah liat dan dilapisi dengan glazur. Menurut blog Serba Serbi Teknik Sipil ada dua jenis keramik yang tersedia di pasaran saat ini yaitu keramik berglazur dan ubin porselin (homogoneous tile). Proses pembuatan keramik berglazur dimulai dengan mencampur bahan tanah liat dengan kaolin kemudian dibakar hingga 1000 derajat Celcius di mana keramik yang dihasilkan tidak hancur bila direndam dalam air. Setelah itu baru dilakukan pelapisan dengan proses pencetakan di atas ubin.

Sementara ubin porselin dimulai dari penggilingan bahan-bahan mentah yang berupa campuran feldspar, pasir kuarsa, dan tanah liat. Campuran yang mirip bubur ini kemudian dikeringkan sehingga menjadi butiran sangat halus yang lalu dipress ke bentuk ubin. Setelah dipress dengan beban ribuan ton, ubin-ubin “mentah” ini dikeringkan kembali. Setelah itu baru dibakar di atas suhu 1250ºC—suhu optimal untuk mendapatkan ubin yang keras tapi tidak getas. Terakhir, ada yang langsung dipotong-potong sesuai ukuran dan ada yang dipoles dahulu sebelum dipotong. Proses akhir ini menyebabkan ada dua jenis ubin porselen, yaitu yang permukaannya kasar (karena tidak dipoles) dan yang permukaannya halus/mengkilap. Proses pemolesan merupakan proses yang terbilang mahal. Karena ini pula, ubin porselen harganya lebih mahal 2 sampai 8 kali dibandingkan dengan ubin keramik berglazur. Untuk mengurangi biaya produksi, ada ubin porselen yang sengaja tidak dipoles tetapi dilapisi dengan glazur agar permukaannya tetap licin. Produk yang dihasilkan dari teknik gabungan ini khusus dibuat agar sebagian konsumen masih tetap bisa menggunakan lantai porselen namun dengan harga yang lebih terjangkau.

Keramik memiliki pilihan motif, warna dan ukuran yang beragam. Ukurannya yang beragam membuat jenis lantai ini banyak digemari karena bisa dipadukannya berbagai ukuran keramik untuk menciptakan pola lantai yang indah. Sementara motif keramik saat ini paling beragam dari motif minimalis hingga kesan natural seperti motif kayu dan batu alam menciptakan pilihan yang lebih banyak bagi konsumen.

Kualitas Keramik

Kualitas keramik umumnya dibagi menjadi KW1, KW2 dan KW3. KW1 berarti keramik dengan kualitas paling top, tidak memiliki cacat dan penyimpangan ukuran yang berarti. Keramik KW2 boleh memiliki cacat kecil seperti goresan, cacat permukaan, penyimpangan warna dan ukuran serta cacat lainnya yang masih tersamar. Sementara keramik KW3 membolehkan adanya cacat yang cukup jelas terlihat di permukaannya serta rentang penyimpangan ukuran dan warna cukup besar.

Keunggulan & Kelemahan Keramik

Keunggulan keramik sebagai bahan penutup lantai:

  1. Lebih kuat dan tahan lama.
  2. Daya serap airnya rendah.
  3. Perawatannya relatif paling mudah.
  4. Tersedia dalam ukuran, motif dan warna yang beragam.
  5. Lebih sehat dibandingkan karpet lantai karena debu enggan menempel.
  6. Mudah didapatkan.
  7. Keramik menawarkan estetika yang langgeng waktu dan dapat menyesuaikan diri dengan aksen tradisional ataupun modern.

Kekurangan keramik:

  1. Bahan keramik mengantarkan dingin sehingga terkadang kurang nyaman di kaki.
  2. Sambungan antar keramik (nat) terkadang sulit dibersihkan karena debu atau kotoran yang menumpuk.
  3. Mudah pecah sehingga perlu lebih berhati-hati ketika proses pemasangannya.

Ukuran Keramik Mana yang Dipergunakan?

Keramik dengan ukuran besar menciptakan penampilan terbuka yang menimbulkan kesan ruangan yang lebih luas. Jadi untuk kamar kecil, pemasangan keramik dengan ukuran besar akan menimbulkan kesan ruangan yang lebih luas. Sementara keramik dengan ukuran kecil menciptakan kesan kotak papan catur yang mungkin merupakan aksen yang cocok dengan Anda.

Ukuran keramik yang dipasang tidak hanya harus menyesuaikan dengan ukuran ruangan tetapi juga dengan ukuran perabot di dalamnya. Pilihlah keramik dengan ukuran besar untuk mempertahankan keseimbangan penampilan dalam ruangan yang diisi dengan perabot besar dan berat. Sementara untuk ruangan terbuka dengan perabot yang ringan dan sedikit, keramik ukuran kecil akan lebih pas.

Sumber tulisan: Panduan Praktis Menghitung Biaya Membangun Rumah, Yanto Irawan, ST et al., Kawan Pustaka, 2012.